Entah bandara dan stasiun apapun itu, bagus jelek, gede kecil, apapun.
Memang sih, i'm not that type of person who likes to be in a crowd.
But somehow, i love seing crowds, those airport and station kinda crowds.
Some going in groups, family, friends. And some are alone.
Yep, just like what i love to do. Pergi sendirian, meskipun di kota tujuan pasti ada yang ditemuin.
Yaaa kayak sekarang.
Sedang mengetik ini di ruang tunggu bandara, menunggu flight yang masih satu jam lagi.
Beberapa saat lalu Sisca cuma melihat, banyak yang ngga sadar, beberapa sadar dan terjadilah saling tatap layaknya di film-film, sayangnya yang sadar justru bapak-bapak dan ibu-ibu. Hehe. Gapapa.
I get to see lot of things here.
Lot of people, lot of faces, lot of feelings
Some going on vacation, some going back home, dan sadly mungkin beberapa have a flight untuk sebuah kabar duka. Mm hm, that's not the kind of flight i would love to take.
I had one before, waktu dikabarin almarhumah nenek sakit dan dirawat di jakarta. And that flight sucks. You don't get to enjoy the feeling of floating, thousand feets above the land. You don't get to feel the atmosphere. The feeling when you look out the window at sunset, or sunrise, or even when there's a rainbow.
All you could feel is like stuck in a dark dark cloud, all thunders, and pouring rain.
Bandara & stasiun punya jutaan rasa,
sayangnya, "sedih" memang jadi salah satunya.
Dan sekarang?
Mungkin flight kali ini akan sangat menyenangkan, ke Jakarta, ketemu saudara2, tempat dimana aku bisa jadi 'aku'.
Tapi alasan aku pergi mungkin sangat tidak menyenangkan.
Itulah hebatnya bandara, atau stasiun.
Aku suka.
Dan sekarang?
Mungkin flight kali ini akan sangat menyenangkan, ke Jakarta, ketemu saudara2, tempat dimana aku bisa jadi 'aku'.
Tapi alasan aku pergi mungkin sangat tidak menyenangkan.
Itulah hebatnya bandara, atau stasiun.
Aku suka.
No comments:
Post a Comment